Selasa, 31 Juli 2012

Napak Tilas RI-PNG

Sore itu Langit merauke kian mendung dan tidak jarang pula hujan turun, namun itu tidak menghalangi niat saya untuk menelusuri bibir wilayah Indonesia – Papua New Guinea yang terletak di Distrik Sota Kabupaten merauke. Perjalanan Ke Sota Ditempuh Sekitar 2 Jam dari Pusat Kota Merauke, Sepanjang perjalanan akan dijumpai “musamus” yang oleh masyarakat setempat disebut sarang semut yang bertebaran di kawasan cagar alam Taman Nasional Wasur.

Taman Nasional Wasur sendiri merupakan Objek wisata yang paling sering dijadikan sebagai Objek Penelitian, tidak heran karena di Taman Nasional ini menyimpan beraneka ragam cagar alam dan suaka margasatwa, mulai dari jenis tumbuh-tumbuhan, kayu, ketapang dll, sedangkan jenis satwa yang sering dijumpai disini antara lain : kanguru,berbagai  jenis burung cenderawasih,mabruk,buaya dll

Sekitar satu jam dari taman Nasional wasur, akhirnya tibalah saya pada Distrik Sota. Apa yang ada pada perbatasan RI-PNG ini memang masih jauh dari yang diharapkan sebagai lokasi fital yang layaknya merupakan sebuah perbatasan antar Negara, dari dialog dengan masyarakat setempat bahwa masih banyak dijumpai pelanggaran-pelanggaran antar batas yang terjadi di tempat ini, oleh karena itu dihimbau kepada pemerintah kabupaten untuk lebih meningkatkan penguatan di Lokasi ini.

 
Di Lokasi perbatasan ini terdapat sebuah tugu yang merupakan Simbol batas antara RI-PNG. Di Tempat ini juga saya sempat menyemberang/melewati titik batas hingga beberapa KM ke Negara PNG, lokasinya yang masih hutan belantara ini saya menemui Masyarakat setempat dan sempat berdialog dengan menggunakan bahasa inggris PNG, warga Negara PNG yang berada di kawasan ini umumnya merupakan wilayah pedalaman dari Negara Tersebut, menurut mereka akses untuk ke ibukota negaranya terlampau jauh dan saat ini belum ada akses yang dibuka untuk mereka ke ibu kota PNG yakni Port Moeresby…oleh karena itu mereka lebih condong berlibur dan berbelanja kebutuhan pokok ke wilayah Indonesia yang aksesnya lebih mudah. Oleh pemerintah Indonesia sendiri Kawasan Ini dibuat suatu Rumah-rumah  maupun pondok-pondok yang dipakai untuk berjualan bahan pokok seperti beras dan pakaian yang diperuntukkan untuk Warga Negara PNG yang hendak berbelanja, dan untuk saat ini Distrik Sota setiap Minggunya Ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun dari luar negeri.. dan Pemerintah Kabupaten merauke menjadikan wilayah Perbatasan RI-PNG merupakan Salah satu Objek Wisata Andalan Kota Rusa Selain Taman Nasional Wasur.

Pesona Danau Paniai


Apa yang ada di benak anda ketika mendengar ataupun menyaksikan secara langsung danau yang berada diantara himpitan pegunungan luas nan elok, ya “MENAKJUBKAN” mungkin itulah istilah tersohor untuk menggambarkan keberadaan danau PANIAI yang terletak di distrik paniai timur kabupaten paniai, pesona alam yang ditawarkan begitu eksotis, dengan dikelilingi oleh hamparan pegunungan disertai tebing-tebing yang tinggi menjadikan danau ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para penikmat wisata danau yang hendak berkunjung. Banyak sekali objek yang bisa digali dari kabupaten ini, selain keindahan alam danaunya sendiri, disekitar danau ini juga menyimpan nilai-nilai seni budaya suku asli Enarotali Paniai yakni seni budaya suke Mee dan suku Moni.
Menjelang Matahari terbenam, pesona alam Danau paniai  pun semakin memikat ,anda dapat menyaksikan perahu-perahu masyarakat setempat  beriring-iringan melintasi pesisir danau ditambah lagi dengan sensai udara yang sejuk dan segar, burung2 pun yang beterbangan kian berkicau memberi isyarat bahwa danau paniai begitu mempesona dan mengagumkan yang hanya bisa ia gambarkan lewat kicauan dan memang pesona danau ini sangat sulit diungkapkan dengan kata-kata…. bagi anda yang hobi memotret danau paniai sungguh menjawab tantangan dan memberikan solusi dengan nuansa berbeda!!!!!
Mungkin Terlalu dini jika kita menyimpulkan bahwa Danau Paniai merupakan Objek Wisata yang Paling Indah dikawasan Pengunungan Tengah meskipun ada Lembah Baliem dan Puncak Cartenz, dan tahukan anda : “bahwa Danau Paniai mendapat predikat sebagai danau Terindah Didunia, itu dinyatakan pada konferensi danau se-Dunia yang diselenggarakan oleh PBB dan diikuti 150 Negara.
Danau Paniai yang luasnya 14.500 Ha , berada pada ketinggian 7.500 meter di atas permukaan laut, dan terletak diantara pengunungan-pegunungan besar serta perbukitan sehingga udara disekitar danau begitu sejuk , dan airnya yang begitu dingin.

Selasa, 17 Juli 2012

Menengok Peradaban Suku Asmat



Suku Asmat yang terdapat di belantara Selatan Papua merupakan salah satu suku yang memiliki corak kehidupan dan peradaban yang sarat dengan nilai sejarah dan warisan dari leluhur mereka, mereka hidup di pedalaman selatan papua yang terapit diantara suku Mappi, yahukimo dan Jayawijaya.Daerah yang mereka tempati umumnya merupakan daerah pesisir dan  rawa yang di hubungkan melalui sungai-sungai.


suku Asmat yang berada dipesisir pantai dapat ditempuh sejauh 100 bahkan 200 KM dari kabupaten Mimika, sedangkan bagi yang berada di daerah pedalaman umumnya tinggal diatas rumah-rumah papan yang dikelilingi oleh sungai-sungai serta hutan heterogen yang terdiri dari hutan kayu gaharu,rotan,dan berbagai jenis umbi-umbian.Secara umum, kondisi fisik para anggota masyarakat Suku Asmat yakni berperawakan tegap, hidung mancung dengan warna kulit dan rambut hitam serta kelopak matanya bulat. Disamping itu, Suku Asmat termasuk ke dalam suku Polonesia, yang juga terdapat di New Zealand, Papua Nugini.
Suku asmat adalah salah satu suku yang ada di Tanah Papua yang kaya akan Budaya, mereka memiliki kebudayaan mengukir dan memahat yang sudah diwariskan dari nenek moyangnya secara turun temurun, yang sesuai cerita berasal dari legenda Fumeripits, yaitu seorang yang pandai mengukir dan memahat, yang kemudian merupakan pencipta cikal bakal manusia suku Asmat. hasil kerajinan mereka sudah sampai ke ranah internasional yang diakui sebagai suatu hasil karya seni yang berkelas tinggi.darah seni yang mengalir pada diri mereka tanpa disengaja itu karena didalam kehidupan sehari-hari mereka selalu menggunakan peralatan yang terbuat dari kayu dan mereka menamakan diri sebagai orang yang terbuat dari kayu.............

Pada Dekade 60 an, sebagian besar orang belum mengenal wilayah ini dikarenakan letaknya yang sangat jauh dibelantara hutan pedalaman papua dan melewati sungai-sungai yang teramat jauh,akan tetapi dan pada akhirnya Nasib dari para seniman sejati ini tak luput dari perhatian internasional, diakhir tahun 60an para pamahat dari suku asmat mendapat bantuan dari PBB demi upaya mempertahankan kebudayaan seni patung mereka yang memang sangat berkelas,,Jika anda berkunjung ke kota Agats ibukota Asmat anda akan menjumpai museum budaya Asmat yang menampilkan berbagai jenis hasil imajinansi yang dituangkan dalam bentuk patung kayu serta ukiran-ukiran dengan corak yang sangat khas, bahkan didalam museum ini juga dapat dijumpai berbagai jenis benda peninggalan purbakala dari suku asmat yang masih tersimpan hingga kini.....
Posted by : Sabir Moh........