Kampung Wisata Tablanusu, di
Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, terlihat sangat indah dan sangat meriah
dari hari biasanya. Ratusan pengunjung nampak memadati lokasi wisata yang cukup
terkenal itu. Ya, selama tiga hari dari tanggal 24 – 26 Oktober 2015
diselenggarakan Festival Bahari Teluk Tanah Merah, untuk pertama kalinya.
Panggung yang menjadi sentral
acara tidak pernah sepi dari nyanyian dan tari – tarian. Para penari, baik laki
– laki dan perempuan terlihat anggun mengenakan kostum tradisional bak burung
cendrawasih dan musik nan merdu dari
alat musik tradisional tifa pun mengiringinya. Pengunjung pun antusias
berkumpul di bawah panggung menyaksikan atraksi penari yang datang dari berbagai
kampung di Kawasan Teluk Tanah Merah. Sementara pengunjung yang lain
pun memadati stand – stand kerajinan dan kuliner yang ada di lokasi wisata.
Berbagai produk kerajinan dipamerkan disini, antara lain: kerajinan kulit kayu,
ukiran, tas, dan berbagai produk home industri lainnya.
Di antara berbagai stand yang
ada, ada stand yang menonjol yakni Stand 9 Wilayah Adat. Masing – masing
wilayah adat, yakni Bhuyaka, Moi, Tepera, Jouwari, Imbi-Numbay, Demtru, Oktim
dan Elseng. Stand 9 Wilayah Adat itu sengaja dibuat agar pengunjung mengenal
lebih dekat Adat Budaya Suku Asli Kabupaten Jayapura. Mereka mengenalkan
Struktur Kelembagaan dan Pemerintahan Adat serta nilai – nilai kearifan lokal
yang dianutnya. Ini sesuai dengan tema festival yakni: “Laut Hidupku, Adat
Kekuatanku.”
Festival Bahari Teluk Tanah Merah
yang diselenggarakan selain sebagai upaya untuk mempromosikan pariwisata dan
potensi bahari yang dimiliki oleh Kabupaten Jayapura, juga untuk mempromosikan
jati diri masyarakat adat Kabupaten Jayapura. Harapannya agar para investor
melirik setiap potensi investasi yang ada, dan akan dikelola berbasiskan nilai
– nilai kearifan lokal.
Naskah by,
Yulika Anastasia